c melengkapi dengan saluran serial atau serial-port (RS-232C), yaitu saluran yang bisa menerima / mengirim data secara serial. d. data yang dikirimkan dari suatu media atau alat dan diterima oleh media / alat yang lain. 10. Pada serial

Dadanby - Sebelum adanya era digital seperti sekarang, cara untuk menghitung penilaian hasil ulangan masih agak susah dan memerlukan waktu, baik itu untuk ulangan Penilaian Tengah Semester PTS ataupun Penilaian Akhir Semester PAS/PAT serta ulangan lainnya. Saat sekarang dengan bantuan sebuah aplikasi yang mudah kita temukan, pekerjaan yang dirasa sulit menjadi ringan karena terbantu dengan aplikasi yang secara otomatis dapat menghitung dengan hitungan yang sangat sahabat yang baru terjun kedunia pendidikan yang mungkin masih agak kesusahan manakala menghadapi kegiatan Ulangan Harian UH, PTS, dan PAS/PAT atau ujian lainnya karena masih belum tahu tentang cara menghitung penilaian hasil ulangan tersebut baik untuk nilai Pilihan Ganda PG maupun nilai Uraian Essay. Berikut ini adalah cara sederhana cara menghitung nilai Soal pilihan Ganda dan Uraian Essay hasil ulangan, mari kita simak penjelasannya berikut ini. 1. Jika jumlah soal PG 50 butir Maka untuk skor tiap soalnya diberi 2 poin, jumlah nilai totalnya 100 Contoh Maka hasil nilai akhir NA = 50 x 2 = 100 Yaitu Jumlah soal yang benar dikalikan 2 2. Jika jumlah soal PG 40 butir dan soal Uraian 5 butir 45 soal Untuk setiap 1 satu butir soal PG diberi nilai skor = poin Sedangkan untuk skor nilai soal uraian keterangannya sebagai berikut Jika nomor soal 41 bobot nilainya 8 poin Jika nomor soal 42 bobot nilainya 4 poin Jika nomor soal 43 bobot nilainya 6 poin Jika nomor soal 44 bobot nilainya 6 poin Jika nomor soal 45 bobot nilainya 6 poin Maka jumlah total = 30 poin Contoh Untuk nilai PG = 40 x = 70 Yaitu Jumlah soal yang benar dikalikan Untuk nilai skor Uraian, jika 41= 8, 42= 4, 43= 6, 44= 6, 45= 6 Jumlah total = 30 Maka untuk hasil nilai akhir, NA = 70 + 30 = 100 Yaitu Jumlah nilai benar soal pilihan ganda PG di tambah jumlah nilai benar soal uraian3. Jika jumlah soal PG 20 butir dan soal uraian 5 butir 25 SoalUntuk setiap satu butir soal pilihan ganda yang benar diberi skor nilai 4 poin Rumusnya 20 x 4 = 80 Untuk setiap satu butir soal uraian yang benar diberikan skor nilai 4 poin Rumusnya 5 x 4 = 20 Dengan rincian sebagai berikut Nomor 21 bobot nilainya diberi 4 poin Nomor 22 bobot nilainya diberi 4 poin Nomor 23 bobot nilainya diberi 4 poin Nomor 24 bobot nilainya diberi 4 poin Nomor 25 bobot nilainya diberi 4 poin Jumlah total skor = 20 poin Maka untuk nilai hasil akhir, NA = 80 + 20 = 100 Contoh Jika soal pilihan ganda yang benar hanya ada 12 soal, dan soal uraian yang benar hanya ada 3, maka jumlah hasil nilai akhirnya adalah Pilihan Ganda 12 x 4 = 48 Uraian 3 x 4 = 12 Maka jumlah nilai total akhirnya adalah = 48 + 12 = 604. Jika Jumlah soal PG 25 butir dan Soal Uraian 15 butir 40 SoalMaka untuk setiap butir soal pilihan ganda yang benar, diberi skor nilai 3 poinRumusnya 25 x 3 = 75Sedangkan untuk setiap butir soal uraian yang benar, diberi skor nilai poinRumusnya 15 x = untuk nilai akhir, NA = 75 + = dibulatkan saja menjadi 1005. Jika jumlah soal PG 30 butir dan Soal Uraian 5 butir 35 SoalMaka untuk setiap butir soal pilihan ganda yang benar, diberi skor nilai 3 poinRumusnya 30 x 3 = 90Sedangkan untuk setiap butir soal uraian yang benar, diberi skor nilai 2 poinRumusnya 5 x 2 = 10Maka untuk nilai akhir, NA = 90 + 10 = 1006. Jika jumlah soal pilihan ganda PG berjumlah 150 butir soalUntuk menghitungnya gunakan rumus Jumlah soal benar dikali 2 dibagi 3 3Contoh, jika hasil koreksi soal ujian yang benar hanya berjumlah 90 soal 3Maka jumlah nilainya adalah 607. Jika jumlah soal PG 15 butir dan Soal Uraian 5 butir 20 SoalMaka untuk setiap butir soal pilihan ganda yang benar, diberi skor nilai 5 poinRumusnya 15 x 5 = 75Sedangkan untuk setiap butir soal uraian yang benar, diberi skor nilai 5 poinRumusnya 5 x 5 25Maka jumlah nilai akhir, NA = 75 + 25 = 100Itulah cara sederhana tentang cara menghitung nilai soal pilihan ganda dan uraian essay. Semoga bermanfaat.

Hereare a number of highest rated Membuat Soal Pilihan Ganda Di Word pictures upon internet. We identified it from well-behaved source. Its submitted by management in the best field. We acknowledge this nice of Membuat Soal Pilihan Ganda Di Word graphic could possibly be the most trending topic considering we allowance it in google plus or
Jika kita analisis lebih dalam, salah satu yang menjadi unsur penting dari evaluasi peserta didik adalah kualitas butir soal yang dibuat oleh guru tersebut semakin berasa ketika kita mengingat pengalaman masa kecil sewaktu sekolah menengah maupun sekolah menengah atas. Saat itu kita sering diberikan soal tanpa kita tahu kualitas soal tersebut. Kadang-kadang ditemukan pula soal yang semuanya mudah, dan tidak jarang banyak yang sulit. Akhirnya, dalam satu kelas pun mendapat nilai rendah dan remidial semua. Ini sebenarnya kasus yang jika dikerucutkan akan bermuara pada masalah kualitas butir soal. Dimulai dari bagaimana tingkat kesukaran soal, daya pembeda soal, hingga beda distraktor soal sebenarnya menggunakan perhitungan. Kemudian, sebenarnya dalam konsep evaluasi setelah peserta didik diberikan soal, hasilnya perlu dianalisis untuk selanjutnya dilakukan perbaikan pembuatan soal, jika terlalu sukar, tidak ada daya pembeda, atau tidak berfungsinya pengecoh di guru kiranya perlu mengetahui perhitungan tentang bagaimana cara menentukan nilai akhir. Baik itu nilai akhir dalam rangka kenaikan kelas, maupun ujian akhir sekolah yang sifatnya Dasar Analisis Butir SoalKalau kita mengukur panjang sebuah meja kayu dengan menggunakan sebuah meteran berulang-ulang, baik dalam tenggang waktu yang singkat maupun tenggang waktu yang lama, apabila hasil pengukurannya sama atau tetap, maka dapat dikatakan bahwa meteran itu dapat dipercaya reliable untuk mengukur panjang meja. Kita katakan bahwa meteran tersebut reliabel, ajek, tetap, stabil, andal, atau konsisten. Alat ukur yang hasil pengukurannya bersifat tetap dapat dikatakan alat ukur tersebut mempunyai reabilitas yang berhubungan dengan masalah sejatinya validitas lebih penting dan realibitas ini perlu, karena menyokong terbentuknya validitas. Sebuah tes mungkin reliabel tetapi tidak valid. Sebaliknya tes yang valid biasanya reliable measure in one that provides consistent and stable indication of the charateristic being memperoleh gambaran yang ajeg memang sulit karena unsur kejiwaan manusia itu sendiri tidak ajeg. Misalnya kemampuan, kecakapan, sikap, dan sebagainya berubah dari waktu ke waktu. Sekali kita telah memberikan tes kepada peserta tes, kita akan memperoleh banyak informasi tentang soa tes, maupun peserta tes. Informasi tersebut antara lain diperoleh melalu analisis statistik yang salah satunya dapat digunakan sebagai landasan untuk melihat lebih berfungsinya sebuah soal. Untuk memperoleh informasi tersebut perlu dilakukan analisis kuantitatif. Hasil analisis dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana soal dapat membedakan antara peserta tes yang kemampuannya tinggi dalam hal yang didefinisikan oleh kriteria dengan peserta tes yang kemampuannya rendah. Dalam hal memilih kriteria yang akan digunakan orang menginginkan adanya ukuran yang baik untuk kemampuan atau keterampilan yang diukur oleh soal. Informasi lainnya adalah bagaimana soal dapat membedakan antara individu maupun antar soal secara kuantitatif menekankan pada analisis karateristik internal tes melalui data yang diperoleh secara empiris. Karateristik internal secara kuantitatif dimaksudkan meliputi karakter tingkat kesukaran, daya pembeda, dan reliabilitas. Khusus soal-soal pilihan ganda, dua tambahan parameter yang dilihat dari peluang untuk menebak atau menjawab soal benar dan berfungsi tidaknya pilihan jawaban, yaitu penyebaran semua alternatif jawaban dari subjek-subjek yang di Thorndike dan Hagen, analisis terhadap soal-soal items tes yang dijawab oleh murid-murid mempunyai dua tujuan penting, yaituJawaban-jawaban soal itu merupakan informasi diagnostik untuk meneliti pelajaran dari kelas itu dan kegagalan-kegagalan belajarnya, serta selanjutnya untuk membimbing kearah cara belajar yang terhadap soal-soal yang terpisah dan perbaikan review soal-soal yang didasarkan atas jawaban-jawaban itu merupakan basis bagi penyiapan tes-tes yang lebih baik untuk tahun berikutnya. Bersandar dari teori tersebut, barangkali rencana Asesmen Nasional yang digaungkan oleh Kemendikbud memiliki tujuan yang seirama dengan Thorndike dan Hagen. Bukan semata untuk dipetik nilainya melainkan untuk menggapai sekaligus menemukan cara belajar yang baik. Alhasil, itulah sejatinya konsep dasar dari kegiatan analisis butir soal secara Analisis Butir Soal dalam Mengevaluasi Peserta DidikUntuk dapat mengetahui apakah masing-masing item soal baik, perlu dilakukan analisis terhadap empat hal, yaituSeberapa besar peran yang disumbangkan oleh butir item tersebut terhadap skor totalnya?Seberapa tingkat kesukaran TK pada butir item itu?Apakah butir item itu mampu membedakan kemampuan antara siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai?Apakah butir item tersebut menggunakan distraktor yang baik atau pada tulisan ini kita bakal berfokus kepada 3 aspek butir soal yaitu tingkat kesukaran, daya pembeda, dan distraktor alias Tingkat/Taraf Kesukaran SoalAda 3 gagasan utama untuk memperoleh kualitas soal yang baik yaitu validitas, reliabilitas, dan keseimbangan dari tingkat kesukaran soal tersebut. Keseimbangan yang dikehendaki di sini adalah hadirnya variasi soal antara kualitas soal yang mudah, sedang, hingga sulit yang disetel secara dari sini, alhasil dapat kita rengkuh gagasan bahwa tingkat kesukaran soal dipandang dari sisi kesanggupan dan kemampuan siswa dalam menjawab beberapa dasar pertimbangan dalam menentukan proporsi jumlah soal kategori mudah, sedang, dan sukar. Pertimbangan pertama adalah adanya keseimbangan, yaitu jumlah soal sama untuk ketiga kategori tersebut. artinya soal mudah, sedang, dan sukar jumlahnya seimbang. Misalnya test objektif pilihan berganda dalam pelajaran matematika disusun sebanyak 60 pertanyaan. Dari ke-60 pertanyaan tersebut, soa kategori mudah sebanyak 20, kategori sedang 20, dan kategori sukar 20. Kemudian, pertimbangan kedua proporsi jumlah soal untuk ketiga kategori tersebut disandarkan atas kurva normal. Artinya, sebagian soal berada dalam kategori sedang, sebagian lagi termasuk ke dalam kategori mudah dan sukar dengan proporsi yang antara soal mudah-sedang-sukar bisa dibuat 3-4-3. Artinya, 30% soal kategori mudah, 40% soal kategori sedang, dan 30% lagi soal kategori sampai di sini barangkali sebagian dari kita masih bingung tentang bagaimana caranya mengkategorikan soal?Nah, dalam menentukan kriteria ini digunakan judgment dari guru berdasarkan pertimbangan–pertimbangan tertentu. Pertimbangan tersebut antara lain adalahAbilitas yang diukur dalam pertanyaan tersebut. Semisal untuk bidang kognitif, aspek pengetahuan atau ingatan dan pemahaman termasuk kategori mudah, aspek penerapan dan analitis termasuk kategori sedang, dan aspek sintesis dan evaluasi termasuk kategori sukar. Sifat materi yang diujikan atau ditanyakan. Misalnya ada fakta, konsep, prinsip dan hukum, serta generalisasi. Isi bahan yang ditanyakan sesuai dengan bidang keilmuannya, baik luasya maupun ke dalamannya. Bentuk soal. Misalnya dalam tes objektif, tipe soal pilihan benar-salah lebih mudah dari pada pilihan berganda dengan option tiga atau kesukaran soal bisa saja ditentukan oleh kedalaman soal, kompleksitas atau hal-hal lain yang berkaitan dengan kemampuan yang diukur oleh soal. Contohnya seperti pada soal matematika secara sederhana penjumlahan lebih mudah daripada perkalian dan pembagian, integral dan turunan lebih sulit dari perkalian. Ini menandakan kedalaman soal, yang mengandung arti bahwa semakin sulit soal ialah karena butuh pengetahuan yang lebih kompleks dan mendalam tentangnya. Begitupun sebaliknya, jika soalnya tergolong mudah, maka tidak perlu yang menunjukkan sukar dan mudahnya sesuatu soal disebut indeks kesukaran difficulty Indeks. Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai dengan 1,0. Indeks kesukaran ini menunjukkan taraf kesukaran soal. Soal dengan indeks kesukaran ini menunjukkan taraf kesukaran soal. Soal dengan indeks kesukaran 0,0 menunjukkan bahwa soal itu terlalu sukar, sebaliknya indeks 1,0 menunjukkan bahwa soalnya terlalu istilah evaluasi, indeks kesukaran ini diberi simbol P p besar, singkatan dari kata “Proporsi”. Dengan demikian, maka soal dengan P= 0,70 lebih mudah jika dibandingkan dengan P= 0,20. Sebaliknya, P= 0,30 lebih sukar daripada soal dengan P= 0,80. Dalam kategori tingkat kesukaran, bisa juga dibagi menjadi tiga kelompok, atau lima kelompokPembagian Kategori Tingkat Kesukaran Tiga Kelompok Indeks Kategori TK 0,00 – 0,32 Sukar 0,33 – 0, 66 Sedang 0,67 – 1,00 Mudah Pembagian Kategori Tingkat Kesukaran Lima Kelompok Indeks Kategori TK 0,00 – 0,19 Sangat Sukar 0,20 – 0,39 Sukar 0,40 – 0,59 Sedang 0,60 - 0,79 Mudah 0,80 – 1,00 Sangat Mudah Apabila tingkat kesukaran dikelompokkan menjadi lima kelompok seperti kategori di atas, maka butir soal dikatakan mempunyai tingkat kesukaran sedang apabila indeks kesukaran berada antara 0,40 – 0, menghitung taraf kesukaran soal dari suatu tes, kita perlu terlebih dahulu mengelompokkan hasil tes tersebut menjadi tiga kelompok berdasarkan peringkat dari keseluruhan skor yang kita peroleh, yaituKelompok pandai atau upper group 25% dari peringkat bagian atas Kelompok kurang atau lower group 25% dari peringkat bagian bawah, danKelompok sedang atau middle group 50% dari peringkat bagian tengahYang kita perlukan dalam analisis soal selanjutnya adalah kelompok pandai upper group dan kelompok kurang lower group, sedangkan kelompok yang sedang middle group kita menghitung taraf kesukaran, dipergunakan rumus sebagai berikutTK=U+L/TKeteranganTK = Indeks TK atau tingkat kesukaran yang dicariU = Jumlah siswa yang termasuk kelompok pandai Upper Group yang menjawab benar untuk tiap soalL = Jumlah siswa yang temasuk kedalam kelompok kurang Lower Group yang menjawab benar untuk tiap soalT = Jumlah siswa dari kelompok pandai dan kurang pandaiAdapun rumus lain yang paling umum digunakan, dan lebih disukai oleh penulis adalahp= ∑x / SmNp = proporsi menjawab benar atau tingkat kesukaran∑ x = banyaknya peserta tes yang menjawab benar Sm = skor maksimumN = jumlah peserta tesUntuk mendapat analisis yang baik, seharusnya jumlah soal paling tidak 40-50 dan jumlah peserta tes paling tidak 400 orang. Berikut contoh penskoran 10 soal pilihan ganda dengan respon 36 peserta tes. Jawaban yang benar diberi skor 1 dan jawaban yang salah di berikan skor Daya Pembeda SoalYang dimaksud dengan daya pembeda suatu soal tes ialah bagaimana kemampuan soal itu untuk membedakan siswa-siswa yang termasuk kelompok pandai Upper Group dengan siswa-siswa yang termasuk kelompok kurang Lower Group.Seyogyanya ada butir soal yang sedemikian kualitasnya sehinggaTidak dapat dijawab baik oleh siswa kelompok atas maupun siswa kelompok bawah, atauDapat dijawab benar oleh siswa kelompok atas tetapi tidak dapat dijawab benar oleh siswa kelompok kedua hal itu yang terjadi, soal itu dikatakan mempunyai daya pembeda. Berarti butir soal itu dapat membedakan antara siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai. Sebagaimana halnya dengan tingkat kesukaran, penggunaan indeks daya pembeda untuk menyeleksi soal pun tidak dapat diterima sepenuhnya. Tes dikatakan tidak memiliki daya pembeda apabila tes tersebut jika diujikan kepada anak berprestasi tinggi, hasilnya rendah, tetapi bila diberikan kepada anak yang lemah hasilnya lebih tinggi. Atau bila diberikan kepada kedua kategori siswa tersebut hasilnya sama saja. Jadi, soal yang tidak punya daya pembeda, tidak akan menghasilkan gambaran hasil yang sesuai dengan kemampuan siswa yang sesungguhnya. Benar-benar aneh bila anak pandai tidak lulus, sedangkan anak yang kurang pandai lulus dengan baik, tanpa dilakukan manipulasi oleh si penilai atau dilur faktor kebetulan. Jadi, untuk menghasilkan daya pembeda yang benar dan efektif bagi soal, tentu harus diperhatikan tingkat kemampuan anak/peserta didik yang akan diuji. Jika kita realistiskan, tentu seorang siswa yang termasuk dalam kategori lemah atau kurang pandai tentu sulit dalam menjawab soal-soal yang taraf kesukarannya sulit. Begitupun sebaliknya, siswa yang termasuk dalam kategori pandai otomatis dapat menjawab soal atau item yang kategorinya susah. Maka dari itu, disinilah letak keberhasilan penggunaan daya pembeda, yaitu mesti sesuai dengan hipotesa sederhana dan realitas yang yang menunjukkan besarnya daya pembeda berkisar antara -1 sampai dengan +1. Tanda negatif menerangkan bahwa peserta tes yang kemampuannya rendah mampu menjawab butir soal dengan benar, sedangkan peserta tes yang kemampuannya tinggi malah menjawab salah. Dengan demikian, soal indeks yang daya pembedanya negatif menunjukkan terbaliknya kualitas peserta tes. Cara yang biasa dilakukan dalam analisis daya pembeda adalah dengan menggunakan tabel atau kriteria dari Rose dan Stanley. Rumusnya adalah SR-STContohTes pilihan ganda dengan option 4 diberikan kepada 30 orang siswa. Jumlah soal 15. Setelah diperiksa, datanya adalah sebagai berikutData Tes Pilihan Ganda dengan Option 4 No. Soal Jumlah siswa yang menjawab salah Jumlah siswa yang menjawab salah SR-ST kelompok rendah SR kelompok tinggi ST 1 6 1 5 2 6 1 5 3 5 2 3 4 6 1 5 5 2 1 1 6 5 1 4 7 2 1 1 8 7 1 6 9 7 1 6 10 4 2 2 11 3 1 3 12 6 1 5 13 2 1 1 14 6 1 5 15 5 2 3 N= 30 orang N= 27 % dari 30 = 8Kriteria yang digunakan dari Tabel Ross dan Stanley adalah Jumlah Testi N n 27% N Option 2 3 4 5 28-31 8 4 5 5 5 32-35 9 5 5 5 5 36-38 10 5 5 5 5 dst Kriteria pengujian daya pembeda adalahBila SR-ST sama atau lebih besar dari nilai tabel, artinya butir soal itu mempunyai daya pembeda. Dari data di atas, batas pengujian adalah 5, yakni yang pertama dalam tabel di atas dengan jumlah N 28-31, n = 8 pada option demikian, dapat disimpulkan sebagai berikutHasil Perhitungan Daya Pembeda Dengan Kriteria Ross dan Stanley No. Item SR-ST Batas Nilai Tabel Ket. 1 5 5 diterima 2 5 5 diterima 3 3 5 ditolak 4 5 5 diterima 5 1 5 ditolak 6 4 5 ditolak 7 1 5 ditolak 8 6 5 diterima 9 6 5 diterima 10 2 5 ditolak 11 2 5 ditolak 12 5 5 diterima 13 1 5 ditolak 14 5 5 diterima 15 3 5 ditolak Kalau kita menyimpulkan data dan angka di atas, maka dapat direngkuh gagasan bahwa hanya soal nomor 1, 2, 4, 8, 9, 12 dan 14 yang memenuhi daya pembeda, sedangkan sisanya tidak punya daya Distraktor PengecohInstrumen evaluasi yang berbentuk tes dan objektif harus mempunyai distraktor yang efektif. Yang dimaksud distraktor, atau disebut pengecoh yaitu opsi-opsi yang bukan merupakan kunci distraktor disebut efektif apabila mampu menarik minat testee atau ada yang banyak pemilihnya, semakin efektif distaktor itu. Namun, perlu dicermati jika lebih dari 50 % peserta tes ”terkecoh” menandakan distraktor itu tidak baik terlalu efektif, sebab jika demikian berarti ada siswa kelompok atas yang terkecoh. Ini jika ditambah dengan daya pembeda yang negatif semakin menunjukkan bahwa distraktor itu tidak efektif dan berarti item itu tidak baik meningkatkan efektivitas distraktor tersebut dapat ditempuh beberapa cara. Diantaranya adalah menjaga homoginitas seluruh opsi. Artinya seluruh opsi harus termasuk dalam satu varian atau satu variabel. Selain itu, opsi-opsi itu perlu dipilih dan ditata sedemikian rupa sehingga membentuk paralel. Jika berupa angka maka berupa angka semua. Jika merupakan kata sifat yang berakhiran if, seperti kualitatif, konservatif, maka seluruh opsi juga demikian. Bahkan panjang pendek opsi itu juga perlu menjadi perhatian. Jangan sampai ada opsi yang sangat pendek. Sementara opsi yang lainnya panjang. Padahal dalam item yang untuk diperhatikan bahwa efektivitas distraktor tidak boleh mengakibatkan kunci ganda dalam satu item, jika mestinya hanya satu opsi yang benar untuk setiap opsi. Jika ini terjadi bukan efektivitas distraktor yang diperoleh, namun item cacat yang didapat. O ya, ada 3 aturan pengecoh yang perlu kita cermatiDiterima, karena sudah baikDitolak, karena tidak baikDitulis kembali, karena kurang baikPola Jawaban Analisis Distraktor Item Pilihan Jawaban a B c* D O Jumlah Kelompok Atas 5 15 7 3 0 30 Kelompok Bawah 8 6 8 5 3 30 Jumlah 13 21 15 9 3 60 C, diberi tanda * adalah kunci jawabanO = Omit yang tidak memilih pilihan jawaban apapunDari pola jawaban soal tersebut dapat dicari P = 21/60 = 0,35 D = PA – PB = 15/30-6/30=9/30 = 0,30Distraktor semua distraktornya sudah berfungsi dengan baik karena sudah dipilih oleh lebih dari 5% pengikut dari segi omit kolom pilihan paling kanan adalah baik. Sebuah item dikatakan baik jika omitnya tidak lebih dari 10% pengikut tes. 5% dari pengikut tes = 5% x 60 orang = 3 orang. Sebenarnya ketentuan ini hanya berlaku untuk tes pilihan ganda dengan 5 alternatif dan P = 0,80. Tetapi demi praktisnya diberlakukan untuk semua.***Demikianlah sajian konsep dasar dan cara analisis butir soal. Sejatinya tiap guru perlu bersandar pada butir-butir soal yang berkualitas dalam mengevaluasi peserta semakin bagus kualitas soal yang disajikan, maka semakin terang dan valid pula hasil evaluasi yang didapat. Nantinya, hasil dari evaluasi tersebut dapat kita jadikan landasan untuk mencipta cara mengajar yang lebih oleh Ozy V. AlandikaTaman BacaAbdullah, Shodiq. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Semarang Pustaka Rizki PutraArikunto, Suharsimi. Arikunto. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta Bumi AksaraDaryanto. 2008. Evaluasi Pendidikan. Jakarta Rineka Cipta Mulyadi. 2010. Evaluasi Pendidikan. Malang UIN-Maliki Press Purwanto, Ngalim. 2013. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung Ramaja RosdakaryaSilverius, Suke. 1991. Evaluasi Hasil Belajar dan Umpan Balik. Jakarta GrasindoSudiyono, Anas. 2005. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta RajaGrafindo PersadaSudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung Remaja Rosdakarya Surapratana, Sumarna. 2004. Analisis Validitas, Reliabilitas, dan Interpretasi Hasil Tes. Bandung Remaja RosdakaryaThoha, M. Chabib. 1996. Teknik Evaluasi Pendidikan. Jakarta RajaGrafindo PersadaWidoyoko, S. Eko Putro. 2010. Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta Pustaka PelajarBaca jugaAda Uang Saku Plus Potongan UKT, Begini Cara Daftar Program Kampus Mengajar Angkatan I Kemendikbud 2021

soalbabbilanganberpangkatdanbentukakar#latihansoalptsganjilkelassembilanSemoga bermanfaatTerima kasih yang sudah subscribe channel ini, semoga menjadi amal

- Contot soal PAT Fiqih kelas 10 semester 2 di bawah ini tersaji dalam bentuk pilihan ganda beserta jawabannya. Materi soal PAT Fiqih kelas 10 tersebut bisa menjadi salah satu bahan latihan untuk ujian Penilaian Akhir Tahun Madrasah Aliyah MA atau tingkat SMA. Adapun rujukan sumber soal-soal Fiqih kelas 10 semester 2 tersebut utamanya dari buku materi yang disediakan oleh Kementerian Agama RI. Contoh soal Fiqih kelas 10 ini juga dapat dipergunakan untuk mengevaluasi pemahaman peserta didik terhadap materi hukum Islam, yang meliputi ibadah hingga muamalah. Soal PAT Fiqih Kelas 10 Semester 2 & Kunci Jawaban Berikut contoh soal PAT Fikih kelas 10 semester 2 dalam pilihan ganda dengan jawaban tercetak tebal1. Siapakah nama murid Imam Abu Hanifah yang paling berjasa dalam penyebaran madzhabnya?A. Imam MalikB. Imam Abu YusufC. Imam as-Syafi'iD. Imam Ahmad bin HambalE. Imam SyaukaniJawaban Joko sudah lama berniat untuk melaksanakan haji, hingga akhirnya hasil tabungannya cukup untuk berhaji. Namun sebelum berangkat, dia mendengar dari pemerintah bahwa kondisi perjalanan haji tidak aman karena ada bencana alam. Dalam keadaan seperti itu, hukum menunaikan ibadah haji bagi Joko adalah...A. wajib karena kayaB. sunnah karena masih mudaC. makruh karena takut bahayaD. tidak wajib karena belum istitha’ahE. wajib karena haji merupakan rukun islamJawaban Untuk kurban yang dilakukan karena nazar, hukum pembagian dagingnya yang benar adalah...A. sebagian besar untuk yang berkurban dan sepertiganya untuk fakir miskinB. separuh untuk yang berkorban dan separuh lagi untuk fakir miskinC. semua diserahkan pada fakir miskin, dan orang yang berkorban tidak boleh mengambil atau memakannyaD. sepertiga untuk yang berkurban, sepertiga untuk fakir miskin, dan sisanya disimpanE. sepertiganya untuk yang berkurban, sepertiga untuk fakir miskin, dan sepertiga untuk yang menyembelihJawaban C4. Di bawah ini merupakan tema-tema besar pembahasan dalam ilmu fikih, kecuali.....A. ubudiyahB. jinayahC. qiroahD. muamalahE. munakahatJawaban Yanti meninggal dunia dalam kecelakaan lalu lintas dan dia tidak punya muhrim kecuali suaminya, sementara saat itu tidak ada perempuan yang ada di daerah tersebut. Maka yang memandikan jenazah Yanti adalah....A. ditayamumkanB. dimandikan suaminyaC. dimandikan oleh imam masjidD. dimandikan oleh laki-laki yang butaE. tidak dimandikan dan langsung dikafaniJawaban B6. Cermati istilah-istilah terkait dengan haji berikut ini!1 Tahalul2 Sai Haji3 Ihram di Miqat4 Wukuf di Arafah5 Tawaf Ifadhah6 Mabit di Musdalifah7 Melontar Jumrah di MinaUrutan tata cara pelaksanaan ibadah haji yang benar adalah....A. 3, 2, 1, 5, 4, 6, dan 7B. 3, 4, 6, 7, 5, 2, dan 1C. 3, 5, 2, 4, 6, 7, dan 1D. 5, 2, 1, 3, 4, 6, dan 7E. 5, 2, 3, 4, 6, 7, dan 1Jawaban B7. Aisyah melahirkan anak setelah maghrib pada malam hari raya Idul Fitri. Apakah wajib zakat fitrah bagi bayi tersebut?A. wajibB. tidak wajibC. sunnah sajaD. makruhE. ikhtilafJawaban Madzhab fikih yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah?A. Syafi’iyyahB. MalikiyyahC. HanafiyyahD. HanabilahE. DzahiriyahJawaban Sugiyono seorang peternak domba. Dalam 1 tahun ternak dombanya berkembang menjadi 50 ekor. Zakat ternak yang harus dikeluarkan oleh Sugiyono adalah....A. 1 ekor domba umur 1 tahun B. 1 ekor domba umur 2 tahun C. 2 ekor domba umur 1 tahun D. 2 ekor domba umur 2 tahun E. 3 ekor domba umur 1 tahunJawaban Kewajiban seorang muslim terhadap jenazah adalah memandikan, mengkafani, menshalati, dan menguburkan. Saat ada seorang nenek berumur 63 tahun meninggal dunia, orang yang berhak memandikannya adalah...A. suaminya, anak laki-laki, dan saudara laki-lakinyaB. saudara laki-laki dan anak anaknyaC. perempuan juga, keluarga dekat yang perempuan, suaminya, dan perempuan yang diberi wasiat untuk melaksanakannyaD. keluarga dekat saja dan sahabat sahabatnyaE. semua orang mempunyai hak untuk memandikannya baik laki laki maupun perempuanJawaban C. 11. Fadli adalah seorang petani yang menggunakan Sawah tadah hujan tanpa irigasi. Jika Fadli ingin mengeluarkan zakat mal dari hasil pertanian padi yang telah dipanen sebanyak 750 kg beras, besaran zakat yang harus dikeluarkan adalah...A. 65 kgB. 70 kgC. 75 kgD. 80 kgE. 85 kgJawaban Kewajiban terhadap mayit yang masih bayi adalah....A. Memandikan dan mengkafaniB. Memandikan, mengkafani, menshalati, dan memakamkanC. Memandikan, menshalati dan mengkafaniD. Hanya mengkuburkan sajaE. Memandikan sajaJawaban B13. Pada tahun 2018, Ilham sebagai seorang muslim berangkat ke tanah suci untuk melaksanakan rukun Islam yang kelima, yaitu ibadah haji bersama keluarganya yang terdiri dari seorang istri, seorang anak laki-laki yang berusia 15 tahun, dan seorang anak perempuan yang berusia 3 tahun. Karena Ilham termasuk keluarga yang kaya, ia dan keluarganya ikut dalam kloter haji khusus. Dalam kasus seperti ini hukum melaksanakan ibadah haji bagi keluarga Ilham adalah....A. wajib bagi Ilham sekeluarga, kecuali dua anaknyaB. wajib bagi Ilham sekeluarga, tanpa terkecuali C. wajib bagi Ilham sekeluarga, kecuali anak perempuannya yang berusia 3 tahunD. sunnah bagi Ilham dan wajib bagi dua anaknyaE. sunnah bagi Ilham dan wajib bagi ibunya yang tua rentaJawaban C14. Ada berapakah golongan yang berhak menerima zakat?A. 7 tujuhB. 8 delapanC. 9 sembilanD. 10 sepuluhE. 11 sebelasJawaban B15. Berikut ini yang termasuk contoh khiyar syarat adalah....A. Dina membeli buku di sebuah toko buku. Ia memilih novel untuk dibelinya dengan ketentuan diskon 20%.B. Yani membeli sepatu di sebuah mall, dengan diskon 50%. Dia memilih jenis sepatu bertali. Sesampainya di kasir, ia baru menyadari tali sepatu yang sebelah terlalu pendek dan tidak dapat Pada Hari Sabtu, Ilham membelikan baju adiknya di pasar. Karena adiknya tidak ikut serta, Ilham meminta waktu kepada penjual sampai hari Senin untuk menentukan jadi atau tidaknya baju itu dibeli setelah dicobakan kepada Guru Sekolah Bangsa Merdeka akan membeli seragam olahraga untuk murid-muridnya. Karena ukuran seragam muridnya belum diketahui, ia meminta waktu 5 hari untuk menentukan jadi atau tidaknya pemesanan seragam Di toko buku, Agung mencari-cari buku pelajaran untuk di sekolahnya. Setelah 1 jam memilih, ia tidak menemukan buku yang dicari. Akhirnya ia memutuskan untuk keluar dari toko dan pulang dengan tidak membeli buku C16. Perbedaan pelaksanaan antara ibadah haji dan umrah terletak pada ....A. wukufB. Sa’iC. tahallulD. tawafE. miqatJawaban A17. Samidi melaksanakan ibadah haji bersama dengan istrinya di kota Mekah tahun ini. Ketika tiba hari nahr, Samidi dan istri berputar mengelilingi ka'bah sebanyak 7 kali putaran yang dimulai dan diakhiri di Hajar aswad. Pada saat seluruh rangkaian haji telah selesai dan akan meninggalkan kota Mekah, Samidi dan istrinya kembali mengelilingi ka'bah sebanyak 7 kali putaran dengan cara yang sama. Tawaf yang dilakukan oleh Samidi dan istrinya ketika akan meninggalkan kota Mekah dinamakan dengan tawaf ...A. nadzarB. qudumC. sunnahD. ifadhahE. wada’Jawaban Berikut ini yang merupakan pembahasan dari ilmu fikih terkait dengan urusan perekonomian adalah....A. ubudiyahB. jinayahC. qiroahD. muamalahE. munakahatJawaban D19. Ketentuan aqiqah yang benar adalah....A. 1 ekor kambing untuk anak laki-laki dan 1 ekor kambing untuk anak perempuanB. 1 ekor kambing untuk anak laki-laki dan 2 ekor kambing untuk anak perempuanC. 2 ekor kambing untuk anak laki-laki dan 1 ekor kambing untuk anak perempuanD. 2 ekor kambing untuk anak laki-laki dan 2 ekor kambing untuk anak perempuanE. 1 ekor kambing untuk anak laki-laki dan 3 ekor kambing untuk anak perempuanJawaban B20. Kepemilikan manfaat dapat berakhir apabila terjadi hal-hal berikut, pernyataan yang tidak tepat adalah ....A. Habis masa sewaB. Barang yang dimanfaatkan rusakC. Habis masa pemanfaatannyaD. Salah satu pembuat aqad pergi jauhE. Salah satu pembuat aqad meninggal duniaJawaban D21. Kewajiban seseorang untuk mengganti barang milik orang lain yang dipinjam karena rusak atau hilang disebut ....A. Al-UqudB. Ihya al-MawatC. Attawalladu minal mamlukD. Khalafiyah Syai’in an syai’inE. Khalafiyah Syakhsy an SyakhsyiJawaban D22. Menurut ulama’ Syafi’iyah, kerja sama antara pemilik sawah dan penggarap dengan bagi hasil menurut perjanjian dengan benihnya dari pihak penggarap disebut ....A. HibahB. MusaqahC. MuzaraahD. MukhabarahE. MudharabahJawaban C23. Berdasarkan pendapat ulama mazhab Syafii, yang bukan termasuk rukun jual beli adalah ....A. Ada penjualB. Ada pembeliC. Lafadz ijab qabulD. Ada Barang yang ditransaksikanE. Ada alat pembayaranJawaban E24. Jual beli ASI diperbolehkan menurut pendapat para ulama dari mazhab....A. Syafi'iB. MalikiC. HambaliD. Al-GhozaliE. HanafiJawaban A25. Hak memilih di transaksi jual beli antara meneruskan/mengurungkan jual beli selama masih dalam satu tempat transaksi adalah ....A. Khiyar AibiB. Khiyar SyaratC. Khiyar MajlisD. Khiyar MutlakE. Khiyar SementaraJawaban C - Pendidikan Kontributor Ilham Choirul AnwarPenulis Ilham Choirul AnwarEditor Addi M Idhom
ContohSoal tentang Letak Astronomis Geografis Indonesia, Iklim, Angin, Flora Fauna Indonesia dan Bentuk Muka Bumi Pilihan Ganda Pilihlah jawaban yang paling tepat. 1. Indonesia merupakan negara kepulauan. Batas wilayah sebelah barat Indonesia berbatasan dengan . a. Samudra Pasifik b. Samudra Hindia c. Laut Cina Selatan d. Selat Malaka 2.
Perhitungan Total Nilai pada Tugas Esai Pada halaman pembuatan tugas esai, tentunya Anda sudah melihat kolom bobot soal pada setiap soal. Secara default, bobot soal pada setiap soal bernilai 10. Namun, Anda dapat mengubah bobot soal pada tiap soal sesuai kebutuhan. Lalu bagaimana perhitungan bobot soal di ruangkelas pada halaman penilaian pekerjaan siswa? Berikut perhitungan Total Nilai untuk setiap tugas esai. Jika Anda bertanya mengapa total nilai siswa dikalikan 100, hal ini karena sistem penilaian di ruangkelas memiliki nilai maksimum 100. Sehingga nilai maksimal yang bisa Anda berikan kepada siswa pada tugas esai maupun pilihan ganda adalah 100. Ilustrasi Perhitungan Total Nilai Untuk mendapatkan informasi lebih detail lagi darimana asal Total Nilai siswa, berikut contoh yang dapat memudahkan Anda mengetahui perhitungan Total Nilai siswa. Misal Bu Fatimah memberikan tugas Biologi sebanyak 5 butir soal dengan bobot soal pada tiap soal seperti gambar di atas. Jika bobot soal dari seluruh soal dijumlahkan maka akan didapatkan Total Bobot Soal sebesar 50. Kemudian Bu Fatimah membagikan tugas tersebut kepada siswa di kelas. Kemudian, Bu Fatima mengoreksi tugas salah satu siswa bernama Nilna. Bu Fatimah memberikan penilaian terhadap jawaban Nilna pada setiap soalnya Jika jawaban yang dikoreksi oleh Bu Fatima benar, maka pilih Benar, apabila salah, maka pilih Salah, dan apabila jawaban kurang tepat, maka pilih Kurang Tepat. Nilai benar akan otomatis terhitung bobot maksimal, nilai salah akan terhitung 0, dan nilai kurang tepat akan menampilkan kolom isian untuk guru mengisi nilai secara manual. Jika kita lihat pada tabel, maka jumlah Nilai Nilna sebesar 45 dengan Bobot Soal pada tugas tersebut sebesar 50. Jika kita melihat kembali perhitungan Total Nilai Soal, maka didapatkan Total Nilai Nilna pada tugas tersebut yaitu 90.

Hampirsemua contoh soal P3K 2021 dan jawabannya yang direkomendasikan memang berupa contoh soal P3K pilihan ganda, terkecuali contoh soal tes wawancara P3K . Karena pada praktiknya nanti semua soal akan diintegrasikan melalui sistem computer assisted test (CAT). Contoh soal P3K guru yang kami sajikan ini terdiri dari 25 soal pilihan ganda dan

. 291 375 68 393 69 188 415 246

cara menilai 15 soal pilihan ganda